Search This Blog

hakekat,faktor,tugas psikologi perkembangan



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini berlangsung sejak konsepsi sampai mati. Perkembangan yang dimaksud adalah proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.

Istilah “perkembangan“ secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia.[1]
Manusia sebagai objek ilmu pengetahuan, dan dibicarakannya dari sejak munculnya filsafat dan ilmu, hingga sekarang dan pada masa mendatang, tidak pernah kehabisan materi atau problematiknya. Telaah tersebut akan selalu saja menarik bagi manusia yang mau mempelajarinya. Hal tersebut dapat terjadi karena kompleksitas manusia itu sendiri sebagai objek garapan ilmu pengetahuan.
Termasuk juga psikologi perkembangan yang memiliki objek garapnya adalah manusia, seringkali menemukan problematika yang sangat menarik, malah terkadang cenderung terasa berat untuk dipecahkan. Hal ini disebabkan karena kompleks dan uniknya manusia baik ditinjau dari sudut pandang biologis maupun psikologis.
Apabila dikembalikan pada konsep dasar keberadaan psikologi pekembangan yang merupakan ilmu pengetahuan terapan, maka kepentingan penerapan ilmu tersebut sebaiknya diambil jalan tengahnya untuk mengatasi kedua pertentangan pendapat tersebut, konsep-konsep psikologi perkembangan perlu disadari bahwa : Tidak ada seorang anakpun didunia yang memiliki kesamaan todal dengan lainnya. Konsepsi-konsepsi didalam psikologi pekembangan bukanlah pembatasan mutlak atau pasti sifatnya. Konsepsi-konsepsi yang ada hanyalah lebih bersifat garis-garis besar atau pedoman umum yang berlaku bagi perkembangan kejiwaan anak.
Konsepsi atau teori-teori tentang kejiwaan pada hakikatnya sangat banyak dan beragam sekali sifat serta pandangannya, sebagaimana banyaknya kemungkinan perkembangan jiwa seorang manusia yang kompleks dan unik. Untuk memudahkan mempelajari dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok pandangan disebut dengan istilah periodisasi perkembangan.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah diatas adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.      Apa hakikat psikologi perkembangan?
2.      Apa saja faktor-faktor psikologi perkembangan?
3.      Apa tugas psikologi perkembangan?
C.      Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisanmakalah ini adalah sebagai berikut.
1.      Untuk mengetahui dan memahami hakikat psikologi perkembangan.
2.      Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor psikologi perkembangan.
3.      Untuk mengetahui dan memahami tugas psikologi perkembangan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Hakikat Psikologi Perkembangan
            Psikologi adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan prilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Namun, psikologi tidak mempelajari secara langsung jiwa atau mental karena psikologi bersifat abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa atau mental tersebut yang berupa tingkah laku sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental.
            Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan.Jiwa adalah unsur kehidupan (anima), karena itu tiap-tiap makhluk hidup mempunyai jiwa.Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa.Para ahli menyetujui bahwa psikologi merupakan ilmu yang membahas tingkah laku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan non sosial.Perlu diketahui bahwa semua tingkah laku manusia mempunyai penyebab.
            Adapun yang dimaksud Psikologi perkembangan adalah menurut para ahli ilmu jiwa psikologi perkembangan dapat diartikan sebagai berikut.
1.      “….. that branch of psychology which studies processes of praanad pas natal growth and the maturation of behavior”. Maksudnya dala psikologi perkembangan adalah cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun setelah kelahiran berikut kematangan perilaku.
2.      Psikologi perkembangan merupakan cabang psikologi yang memepelajari perubahan perilaku dan kemampuan sepanjang proses perkembanagan individu dari mulai masa konsepsi smpai mati.
            Kedua pendapat diatas menunjukkan bahwa Psikologi perkembangan merupakan salah satu bidang psikologi yang memfokuskan kajian atau bahasannya mengenai perubahan tingka laku dan proses perkembangan dari masa konsepsi sampai mati.[2]
            Psikologi perkembangan dirumuskan sebagai ilmu yang membahas tingkah laku manusia yang sedang berkembang dalam taraf perkembangan yang sangat pesat, psikologi perkembangan memuasatkan pembahasan terhadap perubahan-perubahan tingkah laku dalam rangka pembentukan manusia yang lebih matang.Psikologi perkembangan juga memiliki objek garapan manusia, yang seringkali menemukan problematika yang sangat menarik, malah terkadang cenderung terasa berat untuk dipecahkan.Hal ini disebabkan karena kompleks dan uniknya manusia baik ditinjau dari sudut pandang biologis maupun psikologis.
            Apabila dikembalikan pada konsep dasar keberadaan psikologi pekembangan yang merupakan ilmu pengetahuan terapan, maka kepentingan penerapan ilmu tersebut sebaiknya diambil jalan tengahnya untuk mengatasi kedua pertentangan pendapat tersebut.
            Konsep-konsep psikologi perkembangan perlu disadari bahwa :
a)      Tidak ada seorang anakpun didunia yang memiliki kesamaan moral dengan lainnya.
b)      Konsepsi-konsepsi didalam psikologi pekembangan bukanlah pembatasan mutlak ataupastisifatnya.
c)      Konsepsi-konsepsi yang ada hanyalah lebih bersifat garis-garis besar atau pedoman umum yang berlaku bagi perkembangan kejiwaan anak.
            Konsepsi atau teori-teori tentang kejiwaan pada hakikatnya sangat banyak dan beragam sekali sifat serta pandangannya, sebagaimana banyaknya kemungkinan perkembangan jiwa seorang manusia yang kompleks dan unik.Untuk memudahkan mempelajari dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok pandangan disebut dengan istilah periodisasi perkembangan.
B.       Faktor psikologi perkembangan
            Sejak awal tahun 1980 an semakin diakuinya pengaruh keturunan (ginetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku ginetik yang mendukung pentingnya pengaruh keturunan menunjukan tentang pentingnya pengatuh lingkungan. Kecerdasan dan temptamen merupakan aspek-aspek yang laing banyak di telaah yang perkemabngannya diperngaruhi oleh keturunan.
1)      KECERDASAN
            Athur Jesnsen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan (diturunkan).Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan biaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan. Dia telah melakukan beberapa penelitian tentang kecerdasan, diantaranya ada yang membandingkan tentang anak kembar yang barasal dari satu telur (identical twins) dan yang dari dua telur (fraternal twins). Identical twins memiliki genetik yang identik, karena itu kecerdasan (IQ) seharusnya sama. Fraternal twins pada anak sekandung genetiknya tidak sama karena itu IQ nya pun tidak sama.
            Menurut Jensen bila pengaruh lingkungan lebih penting pada indentical twins yang berdasarkan pada lingkungan yang berbeda, seharusnya menunjukan IQ yang berbeda pula. Kajian terhadap hasil penelitian menunjukan bahwa identical twins yang berdasarkan pada dua lingkungan yang berbeda korelasi rata-rata IQ nya. 82. dua saudara yang dipelihara pada dula lingkungan yang berbeda korelasi rata-rata IQ nya 50.
            IQ yang diukur dengan tes kecerdasan yang beku merupakan indicator kecerdasan yang baik.Cara individu memecahkan masalah sehari-hari penyesuaian dirinya terhadap lingkungan kerja dan lingkungan social, merupakan aspk-aspek kecerdasan yang penting dan tidak terukur oleh kecerdasan yangbakujang digunakan oleh Josen.Kareana itu tidaklah mengherankan bahwa studi tentang genetik menunjukan bahwa lingkungan mempunyai pengaruh yang lemah terhadap kecerdasan.Pengaruhketurunan kecerdasan sebesar 80 persen.Kecerdasan memang dipengaruhi oleh keturunan tetapi kebanyakan ahli perkembangan menyatakan bahwa pengaruh itu berkisar 50 persen.[3]
2)      TEMPRAMEN
            Tempramen adalah gaya prilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai tempramen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lain dengan hangat, sebagian lagi pasif dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku tersebut diatas menunjukan tempramen seseorang.
            Menurut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar tempramen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkan.
a.       Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyelesaikan diri dengan pengalaman baru.
b.      Anak yang sulit cenderung untuk beraksi secara negatif serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
c.       Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negative, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru.
            Ches dan Thomas berpendapat bahwa tempramen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya.Parapeneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap tempramen sebesar 50% sampai 60% itu menunjukan lemahnya pengarus tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh menjadi lebih besar.Menetap atau konsisten tidaknya tempramen bergantung kepada “kesesuaian” hubungan antara anak dengan orang tuanya.Orang tua mempengaruhi anak, tetapi anakpun mempengaruhi orang tua. Orang tua dapat menjauh dari anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan menghukumnya., hal ini akan menjadikan anak yang sulit, menjadi lebih sulit lagi. Orang tua yang luwes dapat memberi pengaruh yang menyenangkan terhadap anak yang sulit atau akan tetap menunjukan kasih sayang walau anak menjauh atau berkeras kepala.
            Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan dapat mempengaruhi tempramen.Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.[4]
3)      INTERAKSI KETURUNAN LINGKUNGAN DAN PERKEMBANGAN
            Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, tempramen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Karena pengaruh lingkungan bergantung pada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya terdapat interksi.
            Pengaruh genetic terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi yang kecil pada kepribadian dan minat.  Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat tertinggi.
            Contoh lain pubertas dan menopause bukanlah semata-mata hasil lingkungan. Walaupun pubertas dan menopause dapat dipengaruhi oleh factor-faktor lingkungan seperti nutrisi, beratm obat-obatan dan kesehatan, evolusi dasar dan program genetic.Pengaruh keturunan pada pubertas dan menopause tidak diabaikan[5]
C.      Tugas-tugas Psikologi Perkembangan
            Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.[6]Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
1)      Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-kanak Kecil (0-6 Tahun)
a)      Belajar berjalan.
b)      Belajar makan makanan padat.
c)      Belajar mengendalikan gerakan badan.
d)     Mempelajari peran yang sesuai dengan jenis kelaminnya.
e)      Memperoleh stabilitas fisiologis.
f)       Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik.
g)      Belajar inenghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak adik dan orang lain.
h)      Belajar membedakan yang henar dan salah.
2)      Tugas Perkembangan Masa Kanak-kanak (6-12 Tahun)
a)      Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu.
b)      Menbentuk sikap tertentu terhadap dfri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh.
c)      Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya.
d)     Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin.
e)      Membina keterampilan dasar dalarr membaca, menulis dan berhitung
f)       Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
g)      Membentuk kata hati, mbralitas dan nilai-nilai.
h)      Memperoleh kebebasan diri.
i)        Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga sosial.
3)      Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-18 Tahun)
a)      Memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari keduajenis kelamin.
b)      Memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu.
c)      Menerima fisik dari dan menggunakan badan secara efektif.
d)     Memperoleh kebebasan diri melepaskan ketergantupgan diri dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
e)      Melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan.
f)       Memperoleh kebebasan ekonomi. Persiapan perkavvinan dan kehidupan berkeluarga
g)      Mengembangkan keterampilan intelektuai dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga Negara
h)      Memupuk dan memperoleh perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan secara sosial.
i)        Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman berperilaku.
4)      Tugas Perkembangan Masa Dewasa (18-… Tahun)
a)      Memilih pasangan hidup.
b)      Belajar hidup dengan suami atau istri.
c)      Memulai kehidupan berkeluarga.
d)     Membimbing dan merawat anak.
e)      Mengolah rumah tangga.
f)       Memulai suatu jabatan.
g)      Menerima tanggung jawab sebagai warga negara.
h)      Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menarik.
5)      Tugas Perkembangan masa setengah baya
a)      Memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara.
b)      Membangun dan mempertahankan s’andar ekonomi.
c)      Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia.
d)     Membina kegiatan pengisi waktu serggang orang dewasa.
e)      Membina hubungan dengan pasanga.i hidup sebagai pribadi
f)       Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri.
g)      Menyesuaikan diri dengan pertambuhan umur.
6)      Tugas-tugas perkembangan orang tua
a)      Menyesuaikan diri dengan menurunnya kesehatan dan kekuatan fisik.
b)      Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunnya pendapatan.
c)      Menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami/istri.
d)     Menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut.
e)      Memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara.
f)       Membangun kehidupan fisik yang memuaskan








BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Psikologi perkembangan ialah suatu ilmu yang merupakan bagian dari psikologi. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, yaitu psikologi yang mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.Objek psikologi perkembangan adalah perkembangan manusia sebagai pribadi. Perkembangan pribadi manusia ini berlangsung sejak konsepsi sampai mati. Perkembangan yang dimaksud adalah proses tertentu yaitu proses yang terus menerus, dan proses yang menuju ke depan dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perkembangan di pengaruhi oleh :  
1.      Kecerdasan
2.      Tempramen
3.      Interaksi Keturunan Lingkungan Dan Perkembangan
Tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan

           










DAFTAR PUSTAKA

Harlow,H.F., Mc Gaugh,J.L., & Thompson, R.F. 1985. Psychnlody. San Fransisco: Albion Publishing Company.
Prayitno, Elida. 1991. Psikologi Perkembangan.Jakarta: Debdikbud
Yusuf, Syamsu.2008. Psikologi Perkembangan.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
http://sofiansukentes.wordpress.com/2013/06/13/hakikat-psikologi
http://belajarpsikologi.com/2013/06/13/pengertian-psikologi-perkembangan


[1] Elida Prayitno, Psikologi Perkembangan,(Jakarta,Debdikbud, 1991), hlm, 25.

[2] Syamsu yusuf,Psikologi Perkembangan,(bandung,PT REMAJA ROSDA KARYA ,2008),hlm, 3.
[3] Akyaz Azhari. Psikologi Umum dan Perkembangan.( Jakarta, PT Mizan Publika,,2004), hlm, 35.
[4] Ibid .
[5] Ibid, hlm 95.
[6] http://belajarpsikologi.com/2013/06/13/tugas-psikologi-perkembangan

hakekat,faktor,tugas psikologi perkembangan hakekat,faktor,tugas psikologi perkembangan Reviewed by Mohammad Al-Qodhi Abi on 8:55:00 PM Rating: 5

No comments:

SMOGA BERMANFAAT

Powered by Blogger.